Hari ini gua mau ngomongin LDR. Long Di*k Reduction? Bukan! Long Distance Relationship. *ngikut
Made :v
Sebelumnya mari kita tela'ah makna kata dari LDR terlebih dahulu.
LDR adalah sebuah proses menuju jalan kemenangan :v (Lebaran Dalam Ramadhan) *apaan si?
okeh serius, LDR adalah proses di mana sepasang kekasih yang saling mencintai harus terpaksa berpisah karena ada sebuah jarak yang lumayan jauh bahkan sangat jauh untuk mereka berdua lewati bersama, walau pada kenyataannya mereka tidak bersama, namun hanya perasaan saling mengingingkan untuk bertahanlah yang membuat mereka berdua menjadi kuat menghadapinya.
Simpelnya, hubungan jarak jauh.
|
Nyari di google banyak kok ginian :v |
Gua juga bakal ngalamin yang namanya LDR. Sebenernya gak jauh-jauh banget si, cuma Purwokerto-Ajibarang. Ya maksud gua, Purwokerto-Ajibarang itu gada 80 Km, buat sholat jama' qashar aja gaboleh. Makanya cemen kalo gua gagal cuma gegara jarak yang ngga seberapa. Tapi ini juga salahnya orang yang bikin keadaan semacam ini dan dinamai LDR. Salahnya adalah, ngga ada jarak pasti seberapa jauh agar sebuah hubungan pantas dinamakan LDR. Kalo orang-orang cupu kaya gua Purwokerto-Ajibarang udah dinamakan LDR. Padahal ada pasangan yang bener bener jauh, misalnya si Cewe di Ajibarang Cowonya di Bulgaria. Kalo yang kaya gitu dinamai apa? XXXLDR (bacanya kek ukuran baju,
Tripel XL DR :v)
Tapi walopun Purwokerto-Ajibarang deket, tetep aja gua nganggepnya LDR. Bukan karena gua gabisa memperkirakan jarak dengan benar, tapi menurut gua, LDR itu bukan seberapa jauh jarak yang memisahkan, tapi seberapa susah ngejalaninnya waktu dia gada di samping kita. Maksud gua gini, LDR itu bukan hanya masalah Jarak. Bukan hanya
Long Distance. LDR juga artinya masalah waktu, biaya, kebiasaan, perasaan, dan masih banyak lagi.